Batan Tingkatkan Kemampuan Bioremediasi Dengan Irradiasi Sinar Gamma
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berupaya untuk mengoptimalkan kinerja mikroba dalam teknik bioremediasi. Upayanya dilakukan dengan menggunakan teknik radiasi nuklir.
Tercatat, mikroba yang sudah diradiasi akan mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dengan upaya tersebut. Staf Peneliti Ahli Muda Batan, Nana Mulyana, menyebut, hingga saat ini, Batan sudah memiliki sekira 70 jenis mikroba. Kesemuanya sudah teridentifikasi. “Kami mengambil mikroba itu dari wilayah Bojonegoro, Cepu-Blora, Bandung, Jakarta, Nganjuk, Bogor dan Lampung. Semua mikroba itu diisolasi, dan diseleksi hingga menjadi spesi. Lalu dilakukan identifikasi secara benar untuk membentuk kultur koleksi yang ramah pada lingkungan, ternak dan manusia,” kata Nana di kantornya, Jumat (17/5/2019).
Mikroba mengalami peningkatan kemampuan dan peningkatan perkembangbiakan melalui mutasi genetik yang dilakukan dengan menggunakan irradiasi sinar gamma. “Contohnya, Aspergillus niger yang mampu mengikat logam berat, kalau kita beri irradiasi sinar gamma sebesar 1.000 Gray (Gy) akan meningkat kemampuannya hingga tiga kali lipatnya,” urai Nana.
Selain peningkatan kemampuan, peningkatan perkembangbiakan mikroba yang diberi irradiasi sinar gamma juga meningkat. Yang biasanya membutuhkan waktu enam bulan, di Batan hanya dua bulan sudah bisa berkembangbiak.

Pemberian jumlah sinar gamma, disesuaikan dengan target tujuan. Jumlah pemberian dalam satuan Gray akan menghasilkan kemampuan yang berbeda. “Kalau suatu jenis mikroba diberikan irradiasi 250 Gy maka sifat kemampuannya akan berbeda jika irradiasinya sebesar 500 Gy. Dan sifat yang muncul sebelumnya, tidak akan muncul lagi,” urainya lebih lanjut.