Petugas KPPS Meninggal, Pemkot Surabaya Berikan Beasiswa Anak

SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya, Jatim, memberikan beasiswa maupun pekerjaan kepada anak petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KKPS) yang meninggal usai menjalankan tugas saat pelaksanaan Pemilu 2019 pada 17 April lalu.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di Surabaya, Sabtu, mengatakan, pihaknya selama dua hari bersama jajarannya sudah mengunjungi rumah keluarga petugas KKPS yang meninggal usai menjalankan tugas itu.

“Saya sudah berbicara langsung dengan keluarga korban untuk memberikan bantuan kepada keluarga almarhum,” kata Risma.

Pada saat mengunjungi rumah almarhum Badrul Munir (52), anggota KPPS TPS 19 Kedung Baruk di Jalan Kedung Baruk No. 92 Surabaya pada Jumat (19/4), Risma berdialog langsung dengan istri almarhum, Budi Erni (51), dan putri semata wayangnya, Wildatin Naila (22).

Risma mengatakan langsung untuk memberikan bantuan berupa pekerjaan di kantor Pemerintah Kota Surabaya untuk Wildatin.

“Karena masalahnya berbeda, jadi treatment penyelesaiannya juga berbeda, yang paling penting sustainable-nya bagaimana pun beliau (korban) sudah membantu. Nah satu persoalan sudah kita bantu, supaya beban keluarga berkurang. Saya kira ini lebih penting daripada memberikan santunan berupa uang atau yang lain,” ujarnya.

Tak hanya itu, sebagai bentuk perhatian Wali Kota Risma kepada anak-anak keluarga petugas KPPS yang meninggal, ia menegaskan akan memberikan bantuan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan keluarga almarhum.

“Kalau putranya Pak Naryo (Sunaryo) akan membantu beasiswa, jadi untuk kuliahnya kita tanggung sampai selesai,” ujarnya.

Dengan adanya beberapa kejadian tersebut, Risma mengaku ke depan akan melakukan evaluasi serta identifikasi keluhan-keluhan masyarakat, untuk selanjutnya disampaikan ke pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya.

Lihat juga...