BANYUMAS – Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Sumpiuh dan sekitarnya serta membuat area sawah tergenang air pada minggu ketiga bulan Maret lalu, tidak menyebabkan tanaman padi puso seluruhnya. Sebagian masih ada yang bisa bertahan dan petani bisa tetap panen, meskipun lebih dini.
Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Banyumas, Widarso, mengatakan, sebagian besar tanaman padi yang tergenang sudah masuk usia menjelang panen, sehingga bisa bertahan dari genangan air.
ʺHasil panen di Sumpiuh dan sekitarnya tidak terganggu, petani sebagian tetap bisa panen. Hanya saja, beberapa memang ada yang panennya dipercepat, karena khawatir tanaman padi rusak,ʺ jelas Widarso, Senin (1/4/2019).

Lebih lanjut, Widarso menjelaskan, dampak banjir kemarin tidak begitu parah bagi tanaman padi, karena sebagian besar tanaman sudah siap panen. Dampaknya justru lebih parah saat banjir pertama di bulan Januari. Banyak tanaman padi yang puso, karena usia tanaman baru 2-3 minggu.
ʺYang kita ajukan untuk mendapat bantuan bibit, justru yang banjir Januari, karena banyak yang puso. Tetapi sampai saat ini bantuan bibit tersebut belum turun, karena baru diberikan untuk musim tanam mendatang,ʺ kata Widarso.
Salah satu petani di Sumpiuh, Saleh mengatakan, ia terpaksa memanen lebih dini tanaman padinya, karena khawatir membusuk. Walaupun tidak terjadi banjir lagi sampai saat ini, namun jika turun hujan dalam intensitas tinggi, area sawah miliknya akan tergenang.