BEKASI – Tingkat partisipasi pemilih di Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) di lima Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Bekasi, Jawa Barat, rendah.
Kondisi tersebut, jika dibandingkan dengan kehadiran pemilih pada pencoblosan 17 April 2019. PSL di Kota Bekasi digelar pada Minggu (21/4/2019). Pencoblosan lanjutan di Kota Bekasi dilakukan di lima TPS, meliputi TPS 166 di Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur dan empat TPS di Kelurahan Kaliabang, Kecamatan Bekasi Utara.
Pantauan di empat TPS Kelurahan Kaliabang, Bekasi Utara, di TPS 225 dari 296 pemilih di Daftar Pemilih Tetap (DPT), yang hadir hanya 183 orang. Tingkat kehadiran tersebut menurun jika dibanding pemungutan suara sebelumnya dimana yang hadir mencapai 241 orang.
Ketua PPS 225, Darpo Sunolo, mengakui, minimnya jumlah warga yang hadir di PSU. Dari pengamatannya, hal itu dikarenakan, banyak warga yang sudah kembali ke tempat kerja, termasuk pemilih yang harus belajar karena masih berstatus mahasiswa. “Empat TPS di Kelurahan Kaliabang Tengah, melakukan PSL untuk satu jenis kertas suara DPRD Provinsi Jabar,” jelas Darpo Sunolo, Minggu (21/4/2019).
Sementara di TPS 224, jumlah warga yang hadir untuk memberikan hak suaranya hanya 134 orang dari jumlah DPT mencapai 289 suara. Saat pencoblosan serentak tingkat kehadiran di TPS tersebut mencapai 228 hampir seratus persen. Di TPS 227, tingkat kehadiran pemilik suara hanya mencapai 188 orang, dari 258 orang pemilih di DPT setempat. Padahal, ketika pencoblosan serentak di TPS ini, kehadiran terdata mencapai 224 orang.
Komisioner Bawaslu Kota Bekasi, Choirunnisa, mengatakan, TPS 166 Kelurahan Aren Jaya Kecamatan Bekasi Timur menggelar pemungutan lanjutan untuk jenis kertas DPD RI. Dari 195 pemilih di DPT, yang hadir hanya 93 orang.