Papua dan Mimika Masih Tarik Ulur Pembagian Saham Freeport
Lebih lanjut, Marinus ungkapkan bahwa saham 10 persen tersebut bernilai Rp6 triliun. Di mana proses mendapatkan uang sebanyak itu, PT Inalum meminjam dari pasar global di London, Inggris, dengan menerbitkan surat utang yang akan dibayarkan dengan skema tertentu disertai bunga yang bisa dibayar belakangan.
“Untuk itu, itu saya minta kepada masyarakat Papua baik yang ada di dalam negeri dan luar negeri, agar memahami hal ini degan tidak mempolitisir masalah saham. Karena persoalan yang ada sekarang ini bukan di pemerintah pusat tetapi di Papua dan Mimika,” imbuhnya. (Ant)