Minyak Naik Didukung Pasokan OPEC yang Lebih Rendah
NEW YORK — Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena survei terbaru menunjukkan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah menurunkan produksi hariannya pada Maret, mengurangi kekhawatiran tentang potensi kelebihan pasokan global.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei, naik 1,45 dolar AS menjadi menetap pada 61,59 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, naik 1,43 dolar AS menjadi ditutup pada 69,01 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Pasokan minyak OPEC merosot ke level terendah empat tahun pada Maret, sebuah survei Reuters menemukan, karena eksportir utama Arab Saudi mengirimkan lebih banyak pengurangan pada pakta pemotongan pasokan kelompok itu, sementara produksi Venezuela turun lebih jauh karena sanksi-sanksi dan pemadaman listrik.
Ke-14 anggota OPEC memproduksi 30,40 juta barel per hari (bph) bulan lalu, survei menunjukkan pada Senin (1/4/2019), turun 280.000 barel per hari dari Februari dan merupakan total produksi OPEC terendah sejak 2015.
Survei menunjukkan bahwa Arab Saudi dan sekutu Teluk terus maju dengan pengurangan pasokan yang lebih besar daripada yang diminta oleh kesepakatan OPEC terbaru, mengabaikan tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan pasokan. Pada Kamis (28/3), Trump kembali menyerukan OPEC untuk memompa lebih banyak minyak guna menurunkan harga.
Minyak mentah diperdagangkan di atas 68 dolar AS per barel, mendekati level tertinggi 2019, didorong oleh langkah Saudi dan pembatasan pasokan secara tidak sengaja di Venezuela dan Iran, yang keduanya di bawah sanksi-sanksi AS yang membatasi ekspor mereka.