Cegah Bencana, Masyarakat NTB Diminta Jaga Kelestarian Hutan

Editor: Satmoko Budi Santoso

Kepala Badan Penanggulanganan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Muhammad Rum, sebelumnya menyampaikan, banyaknya alih fungsi lahan kawasan hutan dinilai menjadi penyebab utama terjadinya banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat pada Rabu lalu.

Ia mengatakan, banyak perbukitan dan kawasan hutan di Kabupaten Dompu yang gundul dijadikan lahan menanam jagung. Akibatnya, ketika musim hujan tiba, air dan tanah pegunungan tidak ada penyangga, karena pepohonan penyangga ditebang.

Atas kondisi tersebut, Rum berharap, supaya ke depan masyarakat tidak menebang dan membuka lahan kawasan hutan secara liar untuk menanam jagung, karena bagaimana pun kawasan hutan, selain sebagai penyangga air, juga menjadi paru-paru bagi kehidupan manusia maupun binatang.

Data DLHK NTB, luasan kawasan hutan yang ditanami masyarakat dengan tanaman jagung di NTB mencapai 316.364,2 hektare, termasuk beberapa jenis tanaman lain.

Dengan kondisi kawasan hutan seperti itu, sangat rawan terjadi bencana alam, mulai banjir, longsor, termasuk menghilangnya fungsi kawasan hutan.

Sementara untuk luas lahan kritis di NTB sendiri sebanyak 578 ribu hektare. Dari jumlah tersebut seluas 316 ribu hektare berada di dalam kawasan hutan.

Lihat juga...