Air Jadi Masalah Utama di Kota Larantuka
Editor: Satmoko Budi Santoso
LARANTUKA – Permasalahan air bersih yang selalu terjadi saban tahun belum juga diatasi. Di saat ribuan peziarah dan wisatawan domestik membanjiri kota Larantuka, kebutuhan air bersih selalu saja jadi keluhan warga. Jika tak diatasi secara serius, masalah air bersih pun akan mengancam kesehatan warga Larantuka.
“Sudah sejak dua hari ini air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Flores Timur mengalir tidak rutin. Kadang dua hari sekali baru mengalir tapi itu juga dibatasi jamnya,” sebut Emanuel Diaz, warga kota Larantuka, Jumat (19/4/2019).
Dikatakan Emanuel, seharusnya saat seminggu menjelang Paskah, air harus mengalir lancar saban hari. Ini yang membuat masyarakat terpaksa membeli air dari mobil tangki maupun pick up yang keliling kota setiap saat menjual air.
“Kalau air tidak mengalir kami terpaksa membeli air dari mobil pick up yang mengantar ke rumah. Satu drum dijual seharga Rp10 ribu sampai Rp15 ribu, sementara satu tangki 5 ribu liter Rp150 ribu,” jelasnya.
Dirinya berharap agar air menjadi perhatian serius pemerintah mengingat setiap Semana Santa atau pekan suci ribuan peziarah sudah membanjiri kota Larantuka. Dengan begitu kebutuhan akan air bersih pasti akan meningkat tajam.
“Untuk melayani kebutuhan warga kota Larantuka saja, masih kekurangan. Apalagi kalau ada puluhan ribu peziarah yang datang. Maka banyak warga yang rumahnya ditempati tamu dari luar daerah terpaksa membeli air dari mobil tangki,” ungkapnya.
Masyarakat berharap agar air bersih setiap hari mengalir apalagi perusahaan air minum merupakan milik pemerintah. Harus dicari solusi kata Emanuel agar kekurangan air bersih bisa teratasi.