Ada Maling di Hilangnya Belasan Sonokeling

TULUNGAGUNG – Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, Dewi Putriatni, menyebut, ada indikasi maling dalam kasus hilangnya belasan pohon sonokeling di daerah tersebut.
Sonokeling yang hilang berada di kawasan Ruang Milik Jalan (Rumija) antara Tulungagung hingga Blitar. “Ada maling nih. Makanya kami lakukan identifikasi dulu, rumija ini milik (kewenangan) siapa,” kata Dewi, usai meninjau keberadaan tonggak kayu sonokeling yang masih tersisa di jalan raya Tulungagung-Blitar, Desa Sumbergempol, Tulungagung, Rabu (3/4/2019).
Dewi tidak datang sendiri. Dia didampingi pejabat dari Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) serta Kepala Dinas PU dan Binamarga Jatim. Ada tiga tonggak yang diperiksa. Namun berdasar hasil identifikasi oleh tim BBKSDA dan Badan Lingkungan Hidup Tulungagung sehari sebelumnya, total ada sembilan pohon sonokeling yang hilang ditebang.
Jejak yang masih tersisa adalah tonggak-tonggak sisa tebangan, yang nyaris sama dengan ketinggian tanah. Setiap tonggal memiliki diameter antara 50 sentimeter hingga 1 meter lebih. Dewi sempat berdiskusi dengan pihak BBKSDA dan Kepala Dinas PU-Binamarga, membahas kasus hilangnya pohon-pohon sonokeling tersebut. Kayu itu memiliki nilai jual hingga puluhan juta rupiah per batangnya. “Setelah identifikasi rumija, maka baru bisa diputuskan yang berhak melaporkan pembalakan pohon sonokeling itu,” tandasnya.
Kepala Dinas PU dan Bina Marga Provinsi Jatim, Gatot Sulistyo Hadi, menyatakan, masih akan merapatkan hal itu dengan dinas terkait. Hasil akhir dari investigasi itu baru bisa diketahui pada Jumat (5/4/2019). “Saya masih mencari data-data dulu, hasilnya baru diketahui, Jumat,” tandasnya.