50 Persen Hutan Mangrove di Indonesia, Hilang

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Indonesia memiliki seperlima dari total hutan mangrove di seluruh dunia,  yaitu sekitar 3,2 juta hektare. Tapi sayangnya, dalam 30 tahun terakhir ini, 50 persennya hilang. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang tercepat dalam penggunaan mangrove di seluruh dunia. 

Manager Spatial Planning The Nature Conservancy (TNC), Yusuf Fajariyanto, menyebutkan banyak sekali penyebab kerusakan mangrove di Indonesia. Salah satunya, adalah alih fungsi lahan atau Land Conversition.

“Land Conversition banyak terjadi di semua wilayah Indonesia. Salah satunya adalah yang terjadi di Gorontalo, yang baru saja saya datangi atau di daerah Ogan Komering Ilir,” kata Yusuf, di Kantor Pusat TNC Jakarta,  Selasa (16/4/2019).

Manager Spatial Planning The Nature Conservancy (TNC), Yusuf Fajariyanto –Foto: Ranny Supusepa

Alih fungsi lahan ini, bisa menjadi tambak atau kepentingan pembangunan lainnya. “Atau bisa juga karena adanya tenurial conflict atau konflik status area.  Misalnya, hutan lindung yang dijadikan hutan sosial,” lanjutnya.

Terkait perubahan menjadi hutan sosial ini,  Yusuf secara pribadi menyatakan kurang setuju. Karena masyarakat yang beraktivitas di hutan lindung ini, berpotensi untuk merusak ekosistem daerah tersebut.

Penyebab lainnya yang juga teridentifikasi oleh Yusuf, adalah kurangnya data saintifik, sistem yang komprehensif dalam pemantauan dan evaluasi serta pendanaan.

“Ketidaktahuan atau ketidakpedulian yang berkepanjangan pada hutan mangrove, menyebabkan banyak pembangunan yang akhirnya berdampak buruk pada hutan mangrove,” ujar Yusuf.

Lihat juga...