Tutut Soeharto Siap Wujudkan Desa Mandiri Pangan dan Energi

Editor: Koko Triarko

“Keberadaan koperasi sejak dulu telah mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pertanian dan peternakan terpadu juga membangun kemandirian petani, kehidupannya lebih sejahtera,” jelasnya.

Sementara itu, seorang petani mengeluh kepada Tutut Soeharto, terkait mahalnya harga pupuk dan hasil panen yang kurang bagus. “Harga pupuk mahal, Bu. Panen juga tidak maksimal, ini kendala kami. Mohon dibantu dan dibimbing,” katanya.

Mendengar keluhan itu, Tutut Soeharto merasa prihatin. Lalu, dia mengatakan, pihaknya akan membantu dengan memberikan pupuk teknologi terbarukan dari Saung Berkarya.

Bahkan, pelatihan pertanian dan perternakan terpadu akan diberikan oleh staf ahli dari Saung Berkarya. Seperti dengan ternak sapi. Maka kata Tutut Soeharto, kotoran sapinya bisa diproses menjadi biogas yang dapat digunakan untuk memasak dan penerangan.

“Air kencing sapi bisa diproses jadi pestisida. Kotoran sapi diproses jadi biogas dan ampasnya jadi pupuk. Jadi, tidak ada yang terbuang, semua bermanfaat untuk pertanian,” jelas istri Indra Rukmana ini.

Pengelola Saung Berkarya, Sri Wahyuni, menambahkan, pihaknya akan mendorong terwujudnya Desa Mandiri Pangan dan Energi di Desa Candirejo Tegowangi.

Dia menjelaskan, program ini membantu menata proses pertanian dan perternakan dalam satu wilayah. Misalnya, kata dia, dalam satu desa ada 200 rumah. Kemudian setiap satu keluarga menanam 20 pohon cabai yang ditanam di pot-pot kecil di pelataran rumahnya.

“Nah, 200 rumah itu dikalikan 20 pohon cabai yang ditanam. Maka, akan didapat 4.000 pohon cabai. Kalau dapat setengah kilo cabai saja dari setiap rumah tersebut, sudah dapat  2 ton cabai. Ini luar biasa hasilnya untuk kesejahteraan bersama,” ujarnya.

Lihat juga...