Sumbar Tingkatkan Penyuluhan Cegah Diabetes
Editor: Koko Triarko
Karena itu, kata Merry, pihaknya akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang hidup sehat. Mengontrol makanan, kemudian mengintruksikan jajaran puskemas yang ada di Sumbar untuk menginformasikan bahaya diabetes dan cara pencegahannya.
“Kita akan gebyarkan bersama pencegahan diabetes ini, agar tidak meluas. Tak hanya edukasi saja, namun melakukan pengecekan kadar gula bagi masyarakat dengan terjun langsung, seperti yang akan kita lakukan saat Car Free Day (CFD),” ulasnya.
Menurutnya, menggerakkan masyarakat beraktivitas fisik dengan berolah raga, tidak mesti lama, setengah jam per hari saja cukup. Merry akan berkeja sama dengan pakar, baik itu akademisi dan dokter spesialis penyakit dalam yang lebih mendalami penyakit ini, dengan mengumpulkan data penderita diabetes di Sumatra Barat. Sebab, data terakhir masih pada 2017.
“Kita akan kumpulkan data, kita mulai dari melakukan cek kepada petugas kesehatan, baik di provinsi maupun daerah. Jika sudah ada, sebagian data terkumpul akan kita kembangkan, dan saat Rapat Kerja Kesahatan Daerah (Rakesda) dengan Menteri Kesehatan akan kita bawa pembahasan diabetes ini,” tegasnya.
Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit, menyatakan, untuk mengurangi risiko masyarakat terkena diabetes, pemerintah akan meningkatkan penyuluhan kesehatan di puskesmas yang ada di daerah, termasuk daerah terpencil. Karena dari tingkatan paling bawah, penyuluhan ini mesti diberikan.
“Tidak hanya penyuluhan kesehatan di puskesmas saja. Tapi, mengedukasi masyarakat kita, agar berperilaku hidup sehat, jangan konsumsi makanan yang mengandung gula berlebih, agar gula darah normal. Meski diabetes ini juga ada faktor keturunan, tapi pola hidup sehat tetap dijaga, karena diabetes ini dapat berakibat ke seluruh tubuh,” katanya.