Sambangi Purbalingga, Tutut Soeharto Tegaskan Nasib Petani Harus Makmur

Editor: Koko Triarko

Tutut Soeharto langsung diburu warga untuk bersalaman. Ada juga ibu-ibu yang dengan menggendong anaknya, rela berdesakan demi untuk menyalami putri sulung Presiden Soeharto, tersebut.

Rombongan Keluarga Cendana ini khusus hadir untuk acara panen perdana padi yang menggunakan pupuk organik cair Brigadium. Pupuk tersebut merupakan produksi dari Bambang Triatmojo yang dibagikan kepada petani.

Ketua Gapoktan Mangkubumi, Desa Jambu, Sopani Utomo, mengatakan, lahan yang menggunakan pupuk tersebut di Desa Jambu seluas 4 hektare. Hasilnya sudah terlihat, karena rumpun padi lebat dan bulir padi penuh.

ʺDulu hasil panen saya satu hektare kotor dapat 5 ton, sekarang ini hasil panen pertama menggunakan pupuk yang diberi oleh Pak Bambang Triatmojo. Memang belum tahu pasti hasil panennya berapa, karena hari ini baru panen perdana, jadi belum seluruhnya dipanen. Tetapi saya yaki,n pasti melihat, sudah terlihat dari bulir padinya,ʺ tutur Sopani.

Terkait penggunaan pupuk tersebut, Sopani bertutur, awalnya ada teman yang merasa prihatin melihat hasil panennya yang tidak terlalu bagus. Kemudian ia disarankan untuk menggunakan Pupuk Brigadium.

Selain meningkatkan hasil panen, Sopani juga mendapat keuntungan lebih, karena hasil panennya merupakan padi organik yang mempunyai nilai jual lebih tinggi.

ʺSaya berterima kasih sekali kepada Keluarga Cendana, putra-putri Pak Soeharto ternyata juga mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap nasib petani, seperti Pak Harto dulu, waktu memimpin negeri ini,ʺ kata Sopani.

Pada kesempatan tersebut, Tutut Soeharto juga menyampaikan rencananya untuk membangkitkan usaha peternakan sapi di Kabupaten Purbalingga, serta membentuk Koperasi Keluarga Tani Berkarya. Sebab, sejak dulu keberadaan koperasi mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Lihat juga...