Produsen Perhiasan Indonesia Pameran di Hong Kong

Ilustrasi perhiasan emas - Dokumentasi CDN

HONG KONG – Sembilan perusahaan perhiasan dan batu mulia asal Indonesia mengikuti pameran Hong Kong Jewellery Show 2019. Pameran digelar di Hong Kong Convention and Exhibition Center (HKCEC), Wanchai, Hong Kong, pada 28 Februari hingga 4 Maret 2019.

Sembilan perusahaan itu memamerkan produk perhiasan dari perak, tanduk, dan batu mulia berkualitas ekspor. “Pameran ini bagian dari upaya menaikkan nilai ekspor produk-produk industri perhiasan Indonesia kepada dunia internasional khususnya batu mulia, yang memiliki kualitas ekspor nomor satu di pasar Hong Kong, Makau, dan wilayah selatan Tiongkok,” kata Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong, Tri Tharyat.

Sembilan perusahaan asal Indonesia tersebut adalah SSS Silver, Leginaybay, GMC Collection, CV Bintang Darmawan, VITE, Maha Candra, Verso Jewellery, FIBI Jewelry, dan Artistica Jewelry. Kesembilan perusahaan tersebut menempati Paviliun Indonesia, yang didirikan atas kerja sama KJRI Hong Kong, Kementerian Perdagangan RI, dan Hong Kong Trade and Development Council (HKTDC).

Di dalam pameran tersebut, ada juga perusahaan dari Indonesia yang datang secara mandiri. Beberapa diantaranya adalah, Untung Bersama Sejahtera, UC Silver Bali, Yani Silver Bali, Suardana Silver Bali, Lotus Lingga Pratama, Hartono Wira Tanik, Primo Pearl dan Rosario Mutiara. “Ajang ini sangat positif untuk memperkenalkan produk perhiasan Indonesia pada pasar global, mengingat Hong Kong merupakan penghubung produk internasional di Asia,” tambah Tri.

Pameran tersebut diikuti sekira 4.550 peserta, dan dihadiri oleh 87.000 pembeli dari 145 negara dan wilayah, serta dihadiri 53.000 pengunjung. Saat ini tercatat, ekspor perhiasan dan batu mulia Indonesia ke Hong Kong mencapai 372 juta dolar AS. Jumlah tersebut untuk periode Januari hingga Juni 2018. Nilainya meningkat 42,14 persen, dibandingkan periode Januari hingga Juni 2017 yang hanya mencapai 261,7 juta dolar AS. “Ini sebagai indikator bahwa minat masyarakat internasional terhadap perhiasan dan batu mulia Indonesia meningkat,” pungkas Tri. (Ant)

Lihat juga...