Petani Tadah Hujan di Lampung Selatan Mulai Menanam Padi

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Petani padi sawah tadah hujan di Lampung Selatan mulai melakukan upaya menanam padi. Air hujan dimanfaatkan untuk aktivitas bercocok tanam.

Sunarto, salah satu petani padi di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, menyebut, meski hujan yang melanda wilayahnya masuk katagori deras, petani masih kesulitan air. Kondisi tersebut dikarenakan, tidak adanya saluran irigasi. Sementara lahan yang dimiliki merupakan sawah tadah hujan. Meski lahan sawah berada di dekat Sungai Way Sekampung, Sunarto tidak bisa menanam padi selama dua musim.

Usai hujan turun, Sunarto mulai bisa mempersiapkan lahan untuk menanam padi. Kegiatan diawali dengan memompa air sungai, untuk mengairi lahan yang posisinya lebih tinggi. Lahan sawah tersebut rencananya akan ditanami padi varietas Inpari 30, yang memiliki ketahanan terhadap genangan air.

Pemilinan padi jenis tersebut, untuk mengantisipasi potensi luapan Sungai Way Sekampung selama musim penghujan. “Pada lahan pertanian serta empang untuk budi daya ikan air tawar, saat musim penghujan sebagian mengalami kerugian, akibat Sungai Way Sekampung meluap. Sementara, sebagian bisa kembali menggarap lahan sawah yang merupakan tadah hujan,” terang Sunarto saat ditemui Cendana News, Selasa (19/3/2019).

Lahan sawah yang masih kering menunggu proses pengairan menggunakan mesin pompa air – Foto Henk Widi

Di musim tanam kali ini Sunarto harus menyediakan mesin alkon untuk penyedot air. Alkon dipergunakan saat tanaman padi mulai kekeringan. Petani di Desa Sumbernadi, Kecamatan Ketapang, Wayan Subawe, mengungkapkan, mulai menanam padi di pertengahan Maret ini. Pada musim tanam gadu sebelumnya, lahan sawah dipergunakan untuk menanam jagung dan kedelai. Pada masa tanam rendengan ia baru mulai bisa melakukan proses pengolahan lahan meski harus menggunakan mesin pompa.

Lihat juga...