Nyepi di Lampung Selatan Berlangsung Khidmat
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Perayaan Nyepi 1941 Saka umat Hindu di wilayah Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, berlangsung khidmat. Sejumlah desa yang sebagian dihuni pemeluk agama Hindu terlihat lengang, di antaranya wilayah sepanjang Jalan Lintas Pantai Timur Lampung (Jalinpantim).
Kepala unit Binmas Polsek Penengahan, Ajun Inspektur Dua Nurkholis, menyebut personel Polsek Penengahan telah dikerahkan pada rangkaian perayaan Nyepi, seperti Tawur Agung Kesanga. Rangkaian tersebut di antaranya terdiri dari ritual Mecaru, ritual perarakan Ogoh-ogoh hingga malam Pangrupukan.
“Saat perayaan Nyepi, personel polisi melakukan pengamanan di sejumlah titik, melibatkan petugas keamanan atau pecalang di desa adat atau banjar yang dominan memeluk agama Hindu,” kata Aipda Nurkholis, Kamis (7/3/2019).
Menurutnya, sejak Rabu (6/3) malam hingga Kamis (7/3) malam ini, sejumlah desa, di antaranya Desa Sumberadi, Desa Sumur, Desa Tridharmayoga, dan sejumlah desa lain terlihat lengang.
Berkoordinasi dengan sejumlah pecalang, personel Polsek Penengahan melakukan patroli di akses jalan masuk desa. Sejumlah desa yang dominan warganya merupakan pemeluk agama Hindu, diberi palang bambu, agar kendaraan tidak bisa melintas.
“Sebagian pengendara saat melintas di wilayah yang sedang merayakan Nyepi, terutama di Jalan Lintas Pantai Timur Lampung, umumnya tidak membunyikan klakson, agar tidak mengganggu,” jelas Aipda Nurkholis.
Petugas keamanan dari sejumlah desa yang warganya merayakan Nyepi, sambung Aipda Nurkholis, bahkan kerap berkeliling kampung. Petugas yang berkeliling kerap mempergunakan sepeda atau berjalan kaki, untuk memeriksa kondisi keamanan sekaligus untuk menjaga kekhusukan Catur Brata Nyepi.