Nelayan Tambak Lorok Antusias Sambut Tutut Soeharto

Editor: Satmoko Budi Santoso

“Kami para nelayan minta dibuatkan tanggul pemecah ombak, karena setiap ombak besar, banyak kapal yang pecah. Mudah-mudahan Ibu Tutut bisa memperjuangkan keinginan kami,” ujarnya.

Mendengar keluhan tersebut, Tutut Soeharto meminta dukungan untuk bisa memperjuangkan kepada pemerintah.

“Saya tidak mau janji, tapi kalau Partai Berkarya menang, kita akan memperjuangkan keinginan warga khususnya warga Tambak Lorok,” ujarnya.

Terkait pelelangan ikan yang kumuh, Tutut Soeharto meminta Sri Wahyudi, Pengelola Saung Berkarya untuk memberikan solusi.

Pelelangan ikan kumuh menurut Sri, karena dampak dari banyaknya ikan yang busuk. Ini tentu banyak juga limbahnya di sana.

Ke depan dengan para caleg Jateng, pihaknya akan meninjau pelelangan ikan tersebut. “Apakah bisa di sana dibangun proses pembuatan biogas. Supaya limbahnya dimasukkan ke dalam digester yaitu alat pembuat biogas,” ujar Sri.

Putri Cendana Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Soeharto), Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto), dan Retnosari Widowati Harjojudanto (Enno Sigit) bersilaturahmi dengan warga kampung nelayan Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/3/2019). Foto: Istimewa

Dengan proses tersebut, biogasnya juga bisa dipakai oleh masyarakat nelayan Tambak Lorok. Untuk penerangan dan memasak.

“Limbahnya diolah jadi biogas, bisa untuk masak jadi nggak usah beli elpiji atau minyak tanah. Hasil limbah itu jadi milik masyarakat sini, sangat bermanfaat,” ujar Tutut Soeharto.

Untuk mewujudkan itu, Partai Berkarya akan memberikan peralatan pembuatan biogas. Sehingga masyarakat Tambak Lorok tak perlu membeli elpiji.

Lihat juga...