Kurangi Impor, DPR Dorong Revitalisasi Pabrik Gula

JAKARTA — DPR RI mendorong agar revitalisasi pabrik gula yang dimiliki BUMN segera dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi gula nasional dalam rangka mengurangi impor komoditas tersebut ke depannya.

“Kalau tidak dilakukan (revitalisasi pabrik gula), maka hasil produksi gula nasional akan selalu tertinggal,” kata Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno di Jakarta, Senin (4/3/2019).

Menurut Teguh Juwarno, revitalisasi pabrik gula nasional pada saat ini sudah sangat mendesak dilakukan agar ke depannya Indonesia tidak lagi didikte oleh impor komoditas itu.

Namun, ujar dia, upaya revitalisasi juga jangan sampai mengabaikan kepentingan petani tebu tetapi harus dapat menciptakan dampak berganda bagi petani tebu di berbagai daerah, karena petani akan malas menanam tebu bila harga jualnya murah.

“Untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat petani kepada pabrik gula, kuncinya adalah keadilan,” katanya.

Politisi PAN itu juga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan untuk produksi gula di Tanah Air adalah persoalan ketersediaan lahan untuk pertanian tebu.

Sebelumnya, Anggota Ombudsman RI Ahmad Alamsyah Siregar mengingatkan agar jangan sampai impor komoditas gula melonjak karena hal tersebut berpotensi merembes ke pasar dan akan menurunkan harga gula dalam negeri yang diproduksi petani tebu di berbagai daerah.

“Jangan sampai terjadi lonjakan impor gula yang kondisinya bisa menggeser gula lokal,” kata Alamsyah Siregar dalam paparan yang dilaksanakan di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Senin (4/2).

Ia memaparkan, total impor gula selama kurun waktu 2015-2018 mencapai 17,2 juta ton, atau lebih tinggi 4,5 juta ton dibandingkan periode 2010-2014 yang mencapai 12,7 juta ton.

Lihat juga...