Kerupuk Eyek-Eyek, Kuliner Gurih Berbahan Singkong

Editor: Mahadeva

Kerupuk eyek-eyek singkong, kuliner khas Lampung Selatan - Foto Henk Widi

Kerupuk eyek-eyek yang sudah dikeringkan bisa bertahan lama sebelum digoreng. Eyek-eyek akan semakin awet, saat disimpan di dalam plastik kedap udara. “Sebagian saya simpan dan akan digoreng saat dibutuhkan sebagai camilan keluarga, atau saat ada tamu berkunjung sebagai varian sajian kuliner tradisional,” beber Suprihastini.

Suprihastini membuat eyek-eyek untuk dikonsumsi keluarga. Belum memproduksi dalam jumlah banyak, karena kesibukan. Singkong yang sudah tua dan tidak lekas dicabut, berpotensi menjadi keras sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan eyek-eyek. Selain untuk camilan, kerupuk eyek-eyek juga bisa dipergunakan sebagai lauk teman makan nasi, seperti kerupuk pada umumnya. “Eyek-eyek yang disimpan bisa digoreng saat akan dihidangkan dan untuk menjaga kerenyahan harus selalu disimpan dalam wadah kedap udara,” papar Suprihastini.

Purwanto, sang suami menyebut, camilan tradisional eyek-eyek singkong saat ini sudah jarang ditemui. Sebelum sang istri membuat sendiri, untuk mengkonsumsinya harus membeli di wilayah Lampung Timur. “Meski sederhana, namun kerupuk eyek-eyek singkong memiliki rasa gurih, bisa jadi alternatif untuk hidangan saat pagi hari sebelum ke kebun,” pungkas Purwanto.

Lihat juga...