Kemendes PDT Berupaya Putus Mata Rantai Penjualan
Editor: Koko Triarko
“Wagub Nasrul Abit dan Bupati Pasaman Barat, memberi kami spirit baru untuk bisa bekerja lebih baik lagi. Jarang-jarang kepala daerah yang serius menongkrongi usaha masyarakat daerah tertinggal untuk mampu bangkit bersaing bagi daerah maju lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, kolaborasi semangat memajukan daerah tertinggal sangat dibutuhkan dalam membangun dan mengubah pola pikir, dan perilaku dengan cara-cara yang baru, untuk sesuatu hasil yang lebih baik dalam kualitas produksi dan maju bersaing dengan produksi daerah lainnya.
“Khas potensi unggulan daerah akan memudahkan masyarakat yang ada di daerah tersebut berlomba berkreativitas meningkatkan produk pada barang yang sama. Jumlah yang banyak terjamin kualitas, sehingga bernilai ekspor menjadi kebanggaan daerah dalam mensejahterakan masyarakatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit, mengatakan, melihat tahapan dan perkembangan pembangunan yang telah dilakukan Pasaman Barat dan Solok Selatan, dua dari tiga daerah tertinggal di Sumatra Barat, diperkirakan persoalan daerah tertinggal akan segera terselesaikan.
“Di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih dalam proses tahapan menyiapkan infrastruktur, dari empat pulau besar yang ada. Kita berharap, tahapan perencanaan pembangunan ini dapat dituntas pada tahun ini, sehingga dapat memasuki tahapan pengembangan ekonomi berbasis potensi produk lokal,” sebutnya.
Nasrul menilai, jika dapat didorong produktivitasnya, kualitas, pemasaran dan pengembangan yang lebih baik, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat tentu akan lebih baik dan mapan. Serta tentu sebagai daerah yang baru lepas dari kategori tertinggal, perkembangan perekonomian masyarakat menjadi daya tahan daerah, menjadi untuk berkembang lebih maju dan modern.