Iran Ungsikan Warga Terancam Banjir
DUBAI – Pihak berwenang di Iran mengungsikan warga desa-desa yang terancam banjir di wilayah barat daya, sementara prakiraan cuaca melaporkan kemungkinan hujan lebat lagi yang telah merenggut sedikitnya 45 korban jiwa.
Televisi pemerintah menyebutkan, sedikitnya 11 desa yang berada di sekitar Sungai Dez dan Karkheh, yang berada di barat daya di provinsi Khuzestan –yang kaya akan minyak– diungsikan, sementara petugas mengeluarkan air dari dua bendungan utama ke sungai-sungai karena diperkirakan akan ada hujan lebih banyak.
Menteri Pertambangan, Reza Ardakanian, yang mengurusi sumber-sumber air mengatakan, pihak berwenang bekerja sepanjang waktu untuk mengendalikan air bah dan menekan kemungkinan kerusakan.
“Diperkirakan dalam lima hari ke depan, sekitar tiga miliar kubik air akan mengalir ke dalam bendungan di Khuzestan dari air hujan, 1,8 miliar di antaranya (di atas daya tampung) juga akan dilepas,” katanya, kepada televisi pemerintah, Sabtu (30/3/2019).
Petugas pemerintah mengatakan, tidak ada kota yang akan dikosongkan, tetapi desa-desa dan pertanian di sekitar sungai akan dikosongkan, dan berjanji akan memberikan ganti rugi kepada petani yang kehilangan panen dan ternak.
Sedikitnya 45 orang meninggal awal pekan ini, akibat banjir bandang di Iran Utara dan selatan, akibat hujan yang paling lebat dalam sedikitnya satu dasawarsa, menurut kantor berita pemerintah IRNA –yang mengutip Menteri Kesehatan Saeid Namaki.
Bagian barat dan barat daya negara tersebut diperkirakan akan menanggung amukan badai pada hari-hari ke depan.
Polisi mengulangi seruan,. agar masyarakat menghindari perjalanan yang tidak mendesak, kendati Iran sedang merayakan libur tahun baru Nowruz, atau awal musim semi yang menjadi saat-saat banyak keluarga melancong.