Fenomena “Squall Line” Landa Kota Kupang

Pohon tumbang akibat angin kencang, ilustrasi -Dok: CDN

KUPANG – Fenomena squall line melanda Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dampaknya, pohon-pohon bertumbangan, serta kerusakan puluhan bangunan rumah dan fasilitas umum.

“Fenomena ini kami identifikasi sebagai squall line. Fenomena ini sangat berbahaya karena terdiri dari barisan awan cumulonimbus yang dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang dan badai guntur,” kata Forecaster BMKG Stasiun El Tari, I Ketut Wardhana, Minggu (10/3/2019).

Ketut menyebut, penyebab terjadinya hujan deras disertai angin kencang di Kupang sejak Minggu (10/3/2019) pagi sekira pukul 10.00 WITA, merupakan salah satu dampak dari fenomena tersebut. Squall line adalah, fenomena cuaca berskala lokal. Dari waktu tumbuh hingga punah atau berakhir, akan memakan waktu sekira tiga hingga lima jam.

Pantauan radar cuaca BMKG, sekira pukul 11.14 WITA, Squall line sudah memasuki fase punah, tetapi masih ada potensi cuaca buruk dan awan-awan mulonimbus. Mengenai kecepatan angin, berdasarkan pantauan radarmencapai 44 knots atau 80 kilometer per jam. Karena itu, BMKG mengimbau, masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan deras disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang.

Masyarakat juga diminta untuk tidak berlindung dibawah pohon jika sedang terjadi hujan disertai kilat atau petir. Hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Kupang itu telah merusak atap puluhan bangunan rumah warga, serta fasilitas umum dan sejumlah pohon tumbang. (Ant)

Lihat juga...