Nelayan Obi Keluhkan Aksi Pengemboman Ikan

Ilustrasi - Nelayan -Dok: CDN

TERNATE – Nelayan di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara mengeluhkan maraknya aksi pengemboman ikan di daerah tersebut. 

“Pengemboman ikan di perairan di Pulau Obi selain dilakukan nelayan lokal, juga banyak dari daerah lain, seperti dari Pulau Bacan,” kata seorang nelayan bernama Muslimin, Minggu (10/3/2019).

Perairan di Pulau Obi, sering menjadi sasaran pengemboman ikan. Yang menjadi sasaran di antaranya di perairan Lele, Gatat-Gata dan Woka. Daerah tersebut dikenal sebagai lumbung ikan di wilayah Obi. Aksi pengemboman ikan terjadi setiap hari, dan tidak hanya dilakukan di perairan dangkal. Aksi pengeboman juga dilakukan di kedalaman sampai 30 meter, dengan menggunakan bom yang berukuran besar.

Aksi pengemboman tersebut telah merusak terumbu karang, yang menjadi tempat berkembang biaknya ikan. Dampaknya, hasil tangkapan nelayan pancing dan jaring terus merosot. Oleh karena itu, aparat kepolisian dan TNI AL diminta untuk menindak tegas para pelaku pengemboman ikan tersebut, agar lingkungan laut setempat tidak semakin rusak.

Selain itu, jika aksi pengeboman tidak segera dihentikan, akan memicu terjadinya konflik dengan nelayan setempat. Nelayan merasa sangat dirugikan dengan aksi pengeboman tersebut. Pengamat Kelautan dan Perikanan dari Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Mahmud Hasan, mengatakan, mengatasi aksi pengemboman ikan di perairan Pulau Obi tidak cukup hanya menggunakan pendekatan hukum.

Harus disertai dengan upaya penyadaran kepada para pelaku. Selain itu, juga harus ada solusi yang diberikan kepada para nelayan yang selama ini menangkap ikan menggunakan bom, misalnya dalam bentuk pemberian bantuan sarana penangkapan ikan yang ramah lingkungan atau usaha lain yang dapat menjamin kehidupan mereka. (Ant)

Lihat juga...