Budi Daya Rumput Laut Spinosum di Lamsel Mulai Panen
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Pembudidaya rumput laut di Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan mulai kembali memanen rumput laut Spinosum. Panen kali ini menjadi panen perdana usai hemasan Tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu.
Nakim (45), salah satu pembudidaya rumput laut spinosum menyebut, Dia membudidayakan rumput laut di sekitar Pulau Seram dan Pantai Ketapang. Saat tsunami melanda, sarana budi daya rumput lautnya rusak. Kerugian akibat bencana mencapai Rp7juta, karena semua sarana budi daya rusak dihantam gelombang tsunami.
Fasilitas budi daya seperti jalur tali, tiang pancang bambu, pelampung sekaligus bibit rusak diterjang gelombang. Saat tsunami melanda pada 22 Desember 2018 silam, bibit rumput laut miliknya masih berusia sekira 30 hari atau sepuluh hari sebelum panen. Kerusakan fasilitas budidaya baru bisa diperbaiki awal Januari.

Proses perbaikan dan penyediaan bibit baru membutuhkan dana Rp8juta. “Sarana budidaya rumput laut harus saya ganti seluruhnya, karena semua mengalami kerusakan, usai tsunami nelayan budi daya dan nelayan tangkap memang belum berani beraktivitas, namun saya mulai kembali membuat jalur budidaya rumput laut,” ungkap Nakim, saat ditemui Cendana News, Sabtu (2/3/2019).
Benih rumput laut dibeli dengan harga Rp1.000 perkilogram. Untuk kebutuhan 100 lajur, dibutuhkan bibit 250 kilogram. Penanaman dilakukan pada pekan ketiga Januari 2019, dan pada akhir Februari sudah bisa memanen rumput laut. Panen perdana disebut Nakim hasilnya cukup memuaskan. Dari 100 jalur, Dia bisa memanen sekira dua ton rumput laut.