Berkunjung ke Rumah Penyu Hijau di Tanjung Waka
Masyarakat wilayah itu kini sangat proaktif menjaga kelestarian penyu hijau, tidak saja terhadap keberadaan satwa itu, tetapi juga terhadap lingkungan habibatnya. Manfaat menjaga kelestarian penyu hijau di kawasan itu, kini mulai dirasakan masyarakat.
Semakin banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri, yang berkunjung untuk menyaksikan penyu hijau di objek wisata itu. Wisatawan yang berkunjung secara otomatis memberi kontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, seperti penyewaan rumah sebagai homestay, usaha transportasi, serta penjualan berbagai kuliner dan cendera mata.
Kalau nanti ada investor yang tertarik menanamkan modal di bidang pariwisata di Objek Wisata Tanjung Waka, dipastikan akan memberi kontribusi pula terhadap masyarakat. Seperti penyediaan lapangan kerja, serta pertumbuhan ekonomi wilayah setempat.
Bawah Laut
Mengunjungi Objek Wisata Tanjung Waka akan disuguhi keindahan bawah laut di perairan sekitarnya. Baik dari segi keragaman terumbu karang, maupun jenis ikan, bahkan tidak jarang ditemukan sejumlah jenis ikan langka. Keindahan bawah laut di objek wisata itu tidak kalah jika dibandingkan dengan yang ada di Raja Ampat, Papua Barat dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang selama ini dikenal sebagai objek wisata bawah laut terbaik di Indonesia.
Kondisi terumbu karang di perairan Objek Wisata Tanjung Waka pada umumnya masih bagus. Masyarakat setempat selama ini ikut menjaga kelestariannya, dengan cara tidak menangkap ikan menggunakan bahan peledak atau zat kimia yang menjadi penyebab utama rusaknya terumbu karang.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula, seperti disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, Muhammad Drakel, terus membenahi berbagai infrastruktur di Objek Wisata Tanjung Waka. Hal itu untuk menjamin kenyamanan wisatawan yang berkunjung.