Tutut Soeharto: Bapak Saya Berpesan, Saya Harus Sering ‘Sowan’ ke Pesantren
Editor: Koko Triarko
Bagi Tutut Soeharto, mengunjungi pesantren merupakan upaya jalinan silaturahmi yang dulu selalu dirajut oleh ayahandanya, Presiden Soeharto. Dulu, memang, dalam setiap perjalanan Incognito (perjalanan diam-diam) Presiden Soeharto ke sebuah daerah, ia selalu menyempatkan untuk mengunjungi pesantren di daerah yang dikunjungi.
“Kami sebagai elemen masyarakat yang terus berkarya dan selalu berusaha untuk tetap mengabdi kepada Bangsa dan Negara, datang ke sini untuk kulonuwun (menyampaikan permohonan izin kedatangan, Red), agar kami bisa melanjutkan budi pekerti baik yang telah dilakukan para leluhur dan pendahulu bangsa Indonesia. Agar cita-cita besar dan target kami tahun ini dapat terwujud, kami butuh dukungan dari masyarakat luas, khususnya kalangan pesantren,” jelas Tutut Soeharto, disambut tepuk sorak dan riuh rendah para hadirin.

Dalam pidatonya, Tutut Soeharto juga menyampaikan, keberadaan pendidikan pesantren sangat membantu Pemerintah dalam mendidik masyarakat. Karena, pesantren mau mendidik para santri sejak mereka kecil.
Ia pun merasa selalu terngiang pesan mendiang Presiden Soeharto kepadanya. “Pesan dari Bapak saya, saya harus sering sowan ke Pesantren, agar selalu didoakan oleh para kiai, para santri, dan mendapatkan berkah. Maka, sampai kapan pun, saya akan terus menjalin silaturahmi dengan pesantren. Terima kasih sekali,” jelas Tutut Soeharto, menirukan pesan Pak Harto saat itu.