SAMPANG – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampang, Jawa Timur, berjanji segera mengusut hilangnya uang tunjangan profesi guru di rekening Bank Tabungan Negara (BTN) yang dikeluhkan para guru penerima tunjungan tersebut.
“Kami akan melakukan pengecekan terkait kasus ini ke pimpinan BTN Sampang,” kata Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Sampang, Mawardi, di Sampang, Minggu.
Dia mengemukakan hal ini, menanggapi laporan hilangnya uang tunjangan profesi guru non-PNS di bawah naungan Kemenag Sampang, Madura, Jawa Timur, pada beberapa hari lalu.
Sebelumnya, penerima tunjangan profesi guru non-PNS bernama Yenni Tri Yulianti Anggraini (34), yakni seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) asal warga Desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang melaporkan hilangnya uang tunjangan profesi guru di nomor rekening miliknya.
Penerima tunjangan ini mencurigai, telah menjadi korban sasaran kejahatan perbankan bermodus duplikasi data pribadi atau ‘skimming‘.
Namun pihak Kemenag Sampang berpendapat lain. Mawardi menduga, hilangnya saldo tunjangan fungsional tersebut hanya kesalahan sistem.
Sebab, menurut dia, kejadian seperti itu bukan hanya dialami Yenni, melainkan guru penerima lainnya.
“Maklum, penerima tunjangan di Sampang mencapai 3.000 guru non-PNS se-Kabupaten Sampang,” katanya.
Ia lebih lanjut menjelaskan, sampai saat ini sudah ada tiga orang guru penerima tunjangan bermasalah seperti yang dialami guru MI asal Desa Sokobanah Daya, Kecamatan Sokobanah, Sampang, Madura itu.
“Ada yang ketukar, ada juga yang saldo dobel. Ini karena banyaknya penerima yang diproses, tetapi akhirnya diproses ulang,” kata Mawardi.