Sulitnya Air Bersih Jadi Masalah Klasik di Desa Kelawi-Bakauheni

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Kesulitan pasokan air di wilayah Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, masih menjadi persoalan klasik sepanjang tahun. Kawasan perbukitan yang berkontur bebatuan ini, menyebabkan warga sulit membuat sumur dalam.

Syahbana, salah satu warga Dusun Kayu Tabu, menyebut warga masih kerap kekurangan air untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK), terutama saat kemarau. Saat musim hujan, sejumlah warga yang kekurangan air memanfaatkan sumur komunal memenuhi kebutuhan sehari hari.

Syahbana, warga Dusun Kayu Tabu, Desa Kelawi memperlihatkan sejumlah pohon yang dipertahankan di hutan larangan sebagai pohon penangkap air bagi kebutuhan warga -Foto: Henk Widi

Syahbana menyebut, salah satu cara menjaga ketersediaan pasokan air yang dilakukan masyarakat di ujung Pulau Sumatra tersebut, yaitu dengan menjaga alam.

Kondisi alam perbukitan oleh masyarakat dimanfaatkan untuk budi daya berbagai tanaman produktif, seperti cengkih, kakao, kelapa, petai, jengkol, alpukat serta tanaman lain. Berbagai tanaman produktif tersebut sengaja dipertahankan warga sebagai kawasan tangkapan air.

Kawasan Batu Alif yang berhadapan dengan Selat Sunda, juga dilestarikan warga untuk menjaga lingkungan pantai.  Selain sebagai kawasan untuk habitat sejumlah satwa liar, warga juga menjaga kelestariannya sebagai menjadi sumber ekonomi bagi warga.

Kawasan pantai Batu Alif yang terjaga keasriannya menjadi tempat untuk memancing dan mencari ikan secara tradisional, dengan tetap menjaga ekosistem yang ada di wilayah tersebut.

Lihat juga...