Serak Gulo di Padang, Perebutkan Delapan Ton Gula

Ilustrasi gula pasir-Foto: Dokumentasi CDN.

PADANG – Delapan ton gula pasir, diperebutkan oleh ribuan masyarakat pada acara Serak Gulo. Acara tersebut, diselenggarakan warga keturunan India di Padang, Sumatera Barat pada Selasa (4/2/2019) sore.

“Tradisi serak gulo atau tebar gula, berlokasi di Jalan Pasar Batipuh, di Depan Masjid Muhammadan, Kecamatan Padang Selatan. Merupakan prosesi turun temurun, yang diperingati setiap tahun pada 1 Jumadil Akhir, penanggalan kalender Hijriyah,” kata Ketua Himpunan Keluarga Muhammadan Padang, Ali Khan Abu Bakar Alhaj, di sela kegiatan.

Acara tersebut digelar, dalam rangka mengenang Souhul Hamid. Salah seorang penyebar Agama Islam asal India. Serak gulo, merupakan simbol manisnya ilmu yang diberikan. Tradisi serak gulo, merupakan salah satu kebudayaan masyarakat India muslim, yang dibawa ke Kota Padang.

Saat ini, kegiatan tersebut di dunia hanya dilakukan di dua tempat, yaitu di Padang dan Singapura. “Di Padang sudah digelar sejak 200 tahun silam, menyambung silaturahmi dan meningkatkan kepedulian untuk saling berbagi merupakan filosofi dari kegiatan ini,” jelasnya.

Tidak hanya warga keturunan India, sejak pukul 16.30 WIB ratusan warga lain terlihat mulai berbaur menjadi satu memadati jalan Pasar Batipuh. Mereka berkumpul di depan Masjid Muhammadan, untuk memperebutkan gula yang dibungkus dengan kain perca berwarna warni. Sekitar tiga ton gula disiapkan pada kegiatan tersebut. Gula tersebut berasal dari sumbangan berbagai kalangan secara sukarela. Gula pasir dibungkus kain warna-warni, mulai ukuran 100 gram hingga 500 gram.

Gula dilemparkan oleh sekitar 15 orang pria dewasa, dari atas atap Masjid Muhammadan serta tiga panggung lainnya. Panggung berada di sisi kanan dan kiri masjid. Sebelum tebar gula dimulai, ritual diawali dengan doa bersama, kemudian pemasangan bendera pada bagian atas masjid pada seutas tali dengan panjang 20 meter.

Lihat juga...