Selama Januari, 65 Warga Sikka Terserang DBD
Editor: Makmun Hidayat
Untuk kasus demam berdarah yang berat tambah Maria, gejalanya berupa nyeri pada ulu hati, pendarahan di saluran cerna, terjadi syok hingga berujung pada kematian. Masa inkubasi penyakit DBD biasanya 4 sampai 7 hari.
“Selain melaksanakan gerakan Jumat bersih dengan membersihkan lokasi-lokasi di lingkungan kantor dan rumah, kita juga melaksanakan gerakan pemantauan jentik ke rumah-rumah warga,” jelasnya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan kabupaten Sikka, Avelinus S. Nong Erwin, menjelaskan kecamatan di kota Maumere masih menempati peringkat tertinggi kasus DBD selama bulan Janauri 2019 ini.
“Kecamatan Alok 11 kasus, Alok Timur 7 kasus, Alok Barat 8, Kangae 7 serta Kewapante 5 kasus. Petugas kami sudah melakukan fogging di 19 lokasi di 5 kecamatan ini,” jelasnya.
Kasus DBD terang Erwin membuat pemerintah menetapkan status KLB DBD selama 3 kali yakni tahun 2010, 2013 dan tahun 2016. Tahun 2010 jumlah kasus terbanyak sebesar 861 kasus dengan korban jiwa 10 orang sementara tahun 2013 jumlah kasus 378 dimana 3 orang meninggal dunia.
“Untuk tahun 2016 lalu, jumlah kasus sebanyak 392 dan merenggut nyawa 2 orang. Total sejak tahun 2010 hingga 2018, terdapat 2.369 kasus dimana terdapat 19 orang meninggal dunia,” ungkapnya.
Petugas Dinas Kesehatan, kata Erwin, terus gencar melakukan fogging, membagikan abate serta melakukan gerakan pemantauan jentik ke rumah warga. Satu rumah satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) akan sangat efektif untuk menjega meningkatnya kasus DBD.