Provinsi Riau Dikepung Titik Panas
PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, menyatakan 30 titik panas yang mengindikasikan kebakaran lahan dan hutan (karlahut) bertahan dan menyebar di sejumlah kabupaten di Provinsi Riau.
Berdasarkan citra satelit Terra dan Aqua, Minggu pukul 06.00 WIB, sedikitnya terdeteksi 30 titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen sebagai indikasi karlahut, menyebar di lima kabupaten di Riau.
“Titik panas terbanyak masih terdeteksi di Kabupaten Bengkalis dengan 22 titik,” kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Yasir, di Pekanbaru, Minggu (17/2/2019).
Secara umum, BMKG menyatakan titik panas di Bengkalis masih terpusat di Pulau Rupat. Namun, berdasarkan pencitraan satelit, titik-titik panas baru bermunculan di wilayah lainnya, seperti Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengkalis, Pulau Bengkalis.
Bahkan, berdasarkan data BMKG, dua titik panas yang tersebut dinyatakan sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan mencapai 100 persen.
Selain Bengkalis, titik-titik panas lainnya juga menyebar di Kota Dumai tiga titik, Pelalawan dua titik, Rokan Hilir dua titik serta Meranti satu titik.
Sementara itu, dari 30 titik panas terebut, 17 di antaranya dipastikan sebagai titik api, atau indikasi kuat adanya karlahut, dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen hingga 100 persen.
“Titik api menyebar di Bengkalis 13 titik, Dumai tiga titik serta Pelalawan satu titik,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat luas karlahut sejak awal hingga medio Februari 2019, mencapai 497,71 hektare. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dalam sepekan terakhir, setelah pada awal pekan ini luas lahan yang terbakar hanya 267 hektare.