Pakar: Polusi Udara Sebabkan Kanker Paru
JAKARTA – Pajanan polusi udara di perkotaan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit kanker paru, bila terakumulasi di tubuh seseorang secara terus-menerus dalam jangka panjang.
“Berdasarkan data internasional, sekitar 3-5 persen penderita kanker paru berhubungan dengan pajanan polusi udara,” kata Ketua Departemen Paru Fakultas Kedokteran UI RSUP Persahabatan, DR. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K), FAPSR, FISR., saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Bahkan, data hasil penelitian di RSUP Persahabatan pada 2013 terhadap 300 penderita kanker paru yang terbukti, sebanyak 4 persen pasien biasa terpajan polusi udara.
“Sekitar 12 dari 300 orang, penyebab kankernya itu berhubungan dengan polusi udara,” kata Agus.
Dia menyatakan, saat ini salah satu yang menjadi pembahasan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa kanker bisa muncul karena dampak dari polusi udara.
Polutan yang paling berpengaruh terhadap penyakit kanker ialah particulat matter (PM) 2,5 atau partikel halus dengan ukuran di bawah 2,5 mikron, yang bisa masuk ke dalam organ-organ dalam tubuh manusia.
“PM 2,5 kalau terhirup dari saluran napas, selama kontinyu dia akan merangsang terjadinya perubahan sel yang ada di dalam saluran napas dan paru, dari yang normal menjadi abnormal, terjadilah dia kanker,” ujar Agus.
Agus yang merupakan Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengatakan, PM 2,5 dianggap partikel yang bersifat iritasi dan sebagian partikel-partikel tersebut bersifat karsinogen.
Selain berpengaruh terhadap perubahan sel normal menjadi sel kanker, PM 2,5 juga dikaitkan dengan peningkatan kejadian penyakit jantung dan stroke.