Minyak Jatuh 3,11 Persen Setelah Trump Salahkan OPEC

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (REUTERS)

“Tapi sejauh menyangkut Saudi, tweet hari ini bahkan bisa memberanikan upaya mereka untuk menahan diri.” Arab Saudi baru-baru ini memperkirakan produksinya akan jatuh pada Maret lebih dari yang diantisipasi berdasarkan perjanjian pengurangan pasokan, menjadi 9,8 juta barel per hari.

Selain itu, sanksi-sanksi AS terhadap ekspor dari Iran dan Venezuela telah memperketat pasar sekalipun ketika produksi di Amerika Serikat melonjak.

“Jika Anda membaca (komentar Trump), saya kira ada spekulasi akan ada, pada kenyataannya, akan ada putaran pengabaian lain yang diberikan kepada negara-negara dan perusahaan untuk membeli minyak Iran,” kata John Kilduff, seorang mitra di Again Capital Management, mengatakan tentang tweet Trump.

“Itu juga mengapa Anda melihat reaksi negatif.” Washington mengejutkan pasar setelah memberikan keringanan kepada delapan pembeli minyak Iran ketika sanksi atas impor minyak dimulai pada November. Brent berjangka turun 22 persen bulan itu dan menguarangi pengaruh keputusan OPEC Desember untuk memotong pasokan mulai tahun 2019.

Analis Goldman Sachs mengatakan “prospek jangka pendek untuk minyak sedikit naik selama dua sampai tiga bulan ke depan”, tetapi menambahkan bahwa prospek untuk selanjutnya pada tahun 2019 lebih lemah karena melonjaknya ekspor AS dan “ekonomi yang semakin tidak menentu, kebijakan dan latar belakang geopolitik”. [Ant]

Lihat juga...