Lebih dari 300 Kapal Nelayan di Bangka Beralih Fungsi

Ilustrasi nelayan - Dok: CDN

SUNGAILIAT – Lebih dari 300 lebih kapal nelayan di daerah itu telah beralih fungsi. Kapal yang biasanya untuk mencari ikan, kini dimanfaatkan untuk aktivitas penambangan.

“Sampai akhir 2018, kami mencatat lebih dari 300 kapal nelayan di sejumlah tempat telah beralih fungsi, yang diduga beralih ke kegiatan penambangan biji timah,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka, Ahmad Safran, Selasa (19/2/2019).

Sebelumnya, jumlah kapal dengan berbagai kapasitas dan alat tangkap mencapai 8.926 unit. Saat ini, hanya ada 8.600 unit kapal. “Nelayan yang mengalihfungsikan kapal penangkapan ikan menjadi peralatan kerja lain rata-rata kapal yang berkapasitas tiga sampai lima gross ton,” sebutnya.

Menurutnya, nelayan beralih profesi dengan mengalihkan fungsi kapal, untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak dan cepat, jika dibandingkan dengan menangkap ikan. “Nelayan yang beralih profesi, tidak diperbolehkan menerima bantuan nelayan seperti asuransi nelayan dan bantuan nelayan lain dari pemerintah,” jelasnya.

Pemerintah daerah, melalui tenaga penyuluh perikanan terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada nelayan. Hal itu untuk memaksimalkan kegiatan penangkapan ikan. “Sektor perikanan tangkap mampu memberikan konstribusi bagi peningkatan kesejahteraan, karena sektor ini memiliki potensi sumber daya hayati yang besar, dan diharapkan ke depan tidak ada lagi nelayan yang mengalihfungsikan kapal penangkapan untuk kegiatan lainnya seperti kegiatan penambangan,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...