Kepala Sekolah Diajak Terapkan Kearifan Lokal di Sekolah

Editor: Mahadeva

DENPASAR – Kearifan lokal seperti tata krama, integritas dan kedisiplinan, dapat dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan di Bali. Pendidikan berbasis kearifan lokal tersebut, dapat menambah kurikulum nasional yang sudah ada.

Keberadaanya, akan menambah daya saing masyarakat Bali. Jika hal itu dijalankan, maka dunia pendidikan Bali akan bertambah maju. Dan jika dunia pendidikan sudah memiliki integritas, tidak akan ada lagi praktek rekayasa nilai.

“Kalau ini dijalankan, bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas dan nyambung dengan revolusi mental,” kata Gubernur Bali, Wayan Koster, saat bertemu dengan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Bali, Rabu (20/2/2019).

Oleh sebab itu, Koster, mengajak para kepala sekolah untuk turut mendesain konsep pendidikan tersebut. Sehingga, ilmu kearifan lokal yang selama ini ditinggalkan, bisa hidup kembali dan melengkapi ilmu-ilmu yang saat ini diadopsi.

Kearifan lokal tersebut, akan menjadi faktor pembeda anak-anak Bali dengan anak-anak lain di Indonesia. “Kalau yang bapak-bapak jalankan sekarang di sekolah, pengetahuan yang diberikan kepada semua anak di republik ini,” ujarnya.

Ketua MKKS SMA se-Bali yang hadir dalam audiensi, sepakat dan mendukung gagasan Gubernur Koster, untuk menghidupkan kearifan lokal di dalam pendidikan masyarakat Bali. “Jika kebijakannya sudah dirumuskan, kami akan melaksanakannya di sekolah,” kata Ketua MKKS SMA Kota Denpasar, Ketut Suyastra.

Lihat juga...