Kegempaan Vulkanik-Tektonik Dominasi Aktivitas GAK

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejak Sabtu (22/2) dini hari, Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda didominasi oleh aktivitas kegempaan vulkanik dan tektonik. Kondisi tersebut dibenarkan petugas pos pengamatan gunungapi Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.

Pantauan alat perekam di sekitar GAK yang dilaporkan oleh Magma Volcanic Activity Report (VAR) kegempaan yang terekam berupa hembusan, vulkanik dalam, tremor menerus.

Suwarno mengungkapkan, kegempaan yang terjadi di antaranya hembusan berjumlah  3, amplitudo 3-11 mm, durasi : 25-42 detik. Vulkanik dalam berjumlah 14, amplitudo 7-17 mm, S-P : 0.5-2 detik,durasi  5-11 detik. Tremor menerus dengan amplitudo 1-11mm dominan 1mm.

Suwarno, petugas pos pengamatan gunungapi, Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan -Foto: Henk Widi

Menurutnya, kondisi tersebut terjadi sejak pukul 00.00 hingga pukul 06.00 WIB, dan aktivitas kegempaan hembusan, vulkanik dalam mulai berkurang dengan aktivitas didominasi oleh tremor menerus (Microtremor), yang terekam dengan amplitudo 1-7 mm (dominan 1 mm).

Gunung berapi di Selat Sunda tersebut yang semula memiliki ketinggian 338 meter di atas permukaan laut (Mdpl), setelah erupsi dan menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018, berkurang menjadi 110 Mdpl.

Berdasarkan pantauan meteorologi, gunung tersebut terlihat dalam kondisi cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, dan barat daya. Suhu udara 25-38 °C, kelembaban udara 0-81 %, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Lihat juga...