Harga Minyak Turun Dipicu Kekhawarian Perlambatan Ekonomi Global
NEW YORK — Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah data pesanan pabrik di Amerika Serikat mengecewakan, memicu kekhawatiran baru tentang perlambatan ekonomi global yang pada gilirannya akan mengurangi permintaan minyak.
Tetapi penurunan harga minyak lebih lanjut dibatasi oleh pemotongan pasokan yang dipimpin OPEC, dan sanksi-sanksi Amerika Serikat terhadap Venezuela menunjukkan pasokan yang lebih ketat.
Minyak mentah berjangka Brent turun 24 sen AS atau 0,38 persen, menjadi menetap di 62,51 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 70 sen AS atau 1,27 persen, menjadi ditutup di 54,56 dolar AS per barel.
Membebani pasar minyak, data pemerintah AS yang menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang buatan AS secara tak terduga turun pada November, dengan penurunan tajam dalam permintaan untuk mesin dan peralatan listrik.
“Di pasar yang sedang mencari arah, ada kekhawatiran bahwa setiap perlambatan di sektor manufaktur akan memperlambat permintaan. Karena angkanya sedikit mengecewakan, itu memainkan skenario permintaan yang melambat,” kata Phil Flynn, analis minyak di Price Futures Group di Chicago.
Harga minyak juga turun setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah AS di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah berjangka AS, naik lebih dari 943.000 barel dalam seminggu yang berakhir 1 Februari, kata para pedagang, mengutip data dari perusahaan intelijen pasar Genscape.
Minyak mentah berjangka sebelumnya berada di sekitar tertinggi dua bulan. Brent mencapai 63,63 dolar AS per barel, tertinggi sejak 7 Desember, sementara WTI naik menjadi 55,75 dolar AS per barel, terkuat sejak 21 November.