Gubernur Babel Minta Petani Tidak Tanam Sawit Dura
PANGKALPINANG — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan meminta petani tidak lagi menanam kelapa sawit jenis dura, karena harganya rendah, bahkan tidak laku lagi di pasar global sehingga merugikan petani di daerah itu.
“Kita siap menyalurkan bibit sawit unggul untuk menganti tanaman sawit dura ini,” kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin (25/2/2019).
Ia mengatakan, kelapa sawit jenis dura memiliki daging buah tipis, cangkang tebal, kernel tebal dan harga komoditas tersebut rendah, bahkan tidak laku dijual di pasaran.
“Saat ini harga tandan buah segar sawit di pasar global mencapai Rp1.700 per kilogram, sementara TBS sawit petani di daerah ini hanya Rp400 per kilogram, bahkan tidak dibeli perusahaan pengolahan komoditas tersebut, karena sawit yang dijual jenis dura,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah provinsi bekerja sama dengan BPTP dan Kementerian Pertanian berencana untuk mengembangkan bibit sawit unggul.
“Kami berharap petani segera mengajukan permohonan bantuan bibit unggul ini untuk mengganti tanaman sawit jenis dura ini,” katanya.
Ia mengatakan, syarat untuk mendapatkan bibit sawit unggul tersebut, petani harus menebang dan membongkar tanaman sawit dura yang ada.
“Selama ini petani menyalahkan pemerintah, karena harga sawit rendah,” ujarnya.
Menurut dia, harga kelapa sawit itu ditetapkan pasar global, bukan pemerintah daerah sehingga petani tidak bisa menyalahkan kepala daerah.
“Pemerintah hanya bisa berupaya mendorong peningkatan hasil kelapa sawit yang berkualitas untuk menaikkan harga komoditas tersebut,” katanya. [Ant]