Diserang Hama, Produksi Cabai Merah di Lamsel Turun
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Petani komoditas tanaman cabai merah besar di Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan mulai dikuatirkan dengan munculnya hama pada tanaman cabai merah yang dikenal dengan hama thrips, tungau dan aphids pada tanaman yang dibudidayakan berumur sekitar 60 hari.
Suwoko, petani setempat menyebut pada masa tanam kedua tersebut hama thrips bahkan disertai hama tungau dan aphids berimbas pada daun cabai miliknya menjadi keriting, kuning, kurus dan daun menjadi rontok.
Suwoko menyebut menanam sekitar 7000 batang tanaman cabai merah yang mulai memasuki masa pembuahan pada usia tanaman cabai merah 60 hari.
Sebelum memasuki proses pembungaan dan pembuahan ia menyebut melakukan proses pemupukan dengan pupuk phonska. Proses pemanenan tahap pertama secara bertahap diakuinya akan dilakukan saat umur 70 hari dengan hasil sekali panen rata rata satu kuintal dan perkiraan memperoleh hasil sekitar 6 ton pada akhir masa panen.
“Kalau kondisi normal hasil panen cukup bagus dari sisi kuantitas jumlah cabai yang dipanen, tapi kendala adanya cuaca sekaligus hama membuat produksi menurun,” terang Suwoko salah satu petani cabai merah di Desa Sukabaru saat ditemui Cendana News, Jumat (1/2/2019)

Salah satu penyebab turunnya produksi cabai merah disebut Suwoko karena sebagian tanaman cabai merah besar yang dibudidayakan mengalami penyakit. Ia menyebut penyakit berimbas kerontokan pada daun yang disebabkan organisme pengganggu tanaman (OPT) berasal dari jenis kutu kutuan berupa thrips, tungau dan aphids.