DBD Sebabkan Empat Orang di Sumsel, Meninggal
PALEMBANG – Kasus penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) di Sumatra Selatan, terus bertambah, dari Januari hingga pertengahan Februari 2019, sehingga membutuhkan penanganan serius pemerintahan tingkat kabupaten/kota.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Ferry Yanuar, mengatakan, sepanjang Februari terdapat 33 kasus, sementara pada Januari terdapat 442 kasus, dan empat orang di antaranya meninggal dunia.
Selama Februari 2019, sebaran kasus DBD di Muaraenim 8 kasus, Musi Rawas 3 kasus, Banyuasin 3 kasus, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan 1 kasus, OKU Timur 8 kasus, Ogan Ilir 6 kasus, Empat Lawang 1 kasus, Prabumulih 1 kasus, Pagaralam 1 kasus, Musi Rawas Utara 1 kasus.
“Kasus terus meningkat dipengaruhi cuaca. Saat ini sedang puncak musim hujan, jadi harus waspada,” kata dia, Senin (11/2/2019).
Untuk itu, Pemerintah Provinsi mengharapkan keaktifan pemerintahan di tingkat kabupaten/kota untuk kegiatan pencegahan, seperti membagikan larvasida dan ikan tempalo.
Pemprov mengharapkan larvasida itu segera dibagikan di puskesmas-puskesmas dan unit pelayanan kesehatan masyarakat, seperti yang dilakukan Pemerintah Kota.
Beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan Kota Palembang telah menyarankan kepada Dinas Perikanan untuk meminta pengadaan 10 ribu ikan tempalo, yang dibagikan ke seluruh kelurahan di Palembang.
Sedangkan untuk kegiatan fogging di kota Palembang dilakukan berdasarkan permintaan rumah sakit dan warga, jika ada kasus DBD di suatu lokasi.
Tak hanya itu, sosialisasi langsung ke masyarakat tentang DBD juga harus digencarkan, yakni kampanye program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M.