Warga Terdampak Tsunami di Lamsel Mulai Beraktivitas
Editor: Koko Triarko

“Sebagian usaha warga dari sektor pertanian masih bisa jadi penolong, untuk menyokong ekonomi meski sementara waktu. Setelah perbaikan alat tangkap, warga bisa kembali mencari ikan,” beber Salimin.
Sementara itu, Supadi, Kepala Dusun Minang Rua, menyebut, dusunnya menjadi wilayah yang ikut diterjang tsunami dan mengalami kerusakan pada sejumlah fasilitas.
Meski tidak ada korban jiwa dan luka-luka, namun di wilayah tersebut terdapat dua rumah, serta 40 perahu dan sembilan bagan, rusak.
Selain itu, kerusakan pada amenitas pariwisata meliputi tempat Ibadah 1 unit, toilet 9 unit, kios kuliner 1 unit, kios souvenir 1 unit, kios warung 8 unit, cottage 2 unit, homestay 1 unit, gudang pelelangan ikan 3 unit, gudang Peralatan, gazebo Pantai 25 unit, landmark “Pantai Minangrua” 1 unit, Kano 3 unit.
Kerusakan tersebut hingga kini belum diperbaiki, menunggu anggota kelompok melakukan gotong royong.
“Warga yang belum memiliki usaha setelah tsunami, sebagian beralih profesi sebagai tukang ojek, atau bekerja pada proyek padat karya pembuatan jalan,” terang Supadi.
Supadi juga menyebut, bangkitnya masyarakat Dusun Minang Rua pascatsunami, sekaligus menjadi upaya warga, agar tidak larut dalam kesedihan.
Sejumlah warga melakukan aktivitas di kebun, sedangkan sebagian besar perahu milik nelayan masih dibiarkan rusak. Nelayan yang belum bisa memperbaiki perahu, sebagian mencari pekerjaan sebagai tukang bangunan pada proyek pembangunan rumah, untuk modal perbaikan perahu dan kebutuhan harian.