Sebagian Besar Objek Wisata di Lamsel Belum Pulih

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Tsunami Selat Sunda yang melanda wilayah provinsi Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018), berdampak pada sektor pariwisata. Kabupaten Lampung Selatan yang didominasi destinasi wisata bahari, mengalami banyak kerusakan, dan hingga kini belum pulih.

Syaifuddin Djamilus, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan, menyebut pihaknya telah melakukan pendataan dampak kerusakan di sektor pariwisata.

Syaifuddin Djamilus, Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan -Foto: Henk Widi

Menurutnya, pendataan dilakukan sehari setelah tsunami menerjang di sejumlah destinasi wisata Lamsel. Beberapa item terkait pariwisata yang didata, di antaranya 3A, meliputi Atraksi, Amenitas serta Aksesibilitas terdampak tsunami.

Pendataan berkoordinasi dengan tim Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata. Pendataan kerusakan di objek wisata telah dikoordinasikan dengan pengelola, pemilik objek wisata, termasuk dengan pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Kerusakan yang didata oleh Dinas Pariwisata Lamsel, tim TCC di antaranya berupa konstruksi tempat wisata, atraksi wisata alam, atraksi wisata buatan, amenitas serta aksesibilitas yang langsung disurvei. Sebagian dilaporkan oleh pengelola objek wisata,” terang Syaifuddin Djamilus, saat dikonfirmasi Cendana News, Minggu (6/1/2019).

Syaifuddin menambahkan, setelah tsunami melanda Banten dan Lampung, Kemenpar telah mengaktifkan Tourism Crisis Center (TCC). Tim tersebut melakukan pemantauan, melaporkan kondisi terkait pariwisata terdampak tsunami di Banten dan Lampung.

Lihat juga...