Pepohonan di Pesisir Dinilai Efektif Cegah Terjangan Ombak

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Terjangan bencana alam tsunami pada Sabtu (22/12/2018) silam patut menjadi perhatian dari berbagai pihak. Seperti halnya pentingnya pohon-pohon penangkal di sepanjang pesisir pantai. Hal tersebut dapat terlihat di desa Kunjir, kecamatan Rajabasa sejumlah perumahan terlihat kokoh berdiri.

Waris, salah satu warga dusun Merak, desa Kunjir, kecamatan Rajabasa menyebut bangunan mushola, mess pembenihan udang utuh. Selamatnya bangunan tersebut sebagian disebabkan banyaknya pepohonan di tepi pantai tersebut.

Sejumlah pohon di antaranya ketapang, kelapa, ceri, waru menjadi penghalang laju pergerakan air saat terjadi tsunami. Sejumlah pohon tersebut bahkan masih utuh hingga kini dua pekan pascatsunami.

“Penanaman pohon awal kala itu bersamaan dengan pembangunan tanggul penangkis namun sebagian ada yang tidak tumbuh, sebagian pohon yang tumbuh masih bertahan hingga sekarang,” terang Waris salah satu warga desa Kunjir saat ditemui Cendana News, Rabu (16/1/2019).

Pelaksana tugas kepala desa Kunjir, Alrizon menyebutkan, sebelumnya Doni Monardo, kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (12/1) juga mengimbau kepada pemerintah daerah (Pemda) yang wilayahnya rawan terkena tsunami agar bisa menanam pohon di sepanjang pinggir pantai.

Sebab kawasan di sekitar Selat Sunda tercatat sebagai kawasan zona merah rawan bencana. Penanaman pohon tersebut harus diimbangi dengan perawatan sehingga bisa menjadi kokoh setelah 10 hingga 30 tahun yang akan datang.

“Sehingga jika ada tsunami masyarakat bisa terlindungi,” sebutnya sambil mengajak ke depan bisa menggalakkan penanaman pohon di pesisir pantai.

Lihat juga...