Penanganan Darurat Bencana di Sulsel Masih Dilakukan
Editor: Koko Triarko
Sebagian besar banjir sudah surut di daerah. Sebagian pengungsi sudah pulang ke rumahnya, namun sebagian masih tinggal di pengungsian.
Masyarakat yang berada di pengungsian karena rumahnya rusak berat, masyarakat merasa lebih nyaman di pengungsian, karena takut adanya banjir dan longsor susulan.
“Masyarakat memerlukan bantuan untuk membersihkan lumpur dan material dari banjir dari rumahnya. Selain tenaga relawan dan aparat untuk membersihkan lumpur, juga memerlukan peralatan rumah tangga dan peralatan untuk membersihkan lumpur,” ungkapnya.
Dalam kunjungan Wakil Presiden yang didampingi Kepala BNPB, Menteri PUPR dan Menteri Sosial pada 26 Januari 2019, beberapa hal yang disampaikan di antaranya; BNPB dan BPBD akan mengatasi hal-hal yang terkait dengan percepatan penanganan dampak bencana banjir dan longsor di Sulsel, BNPB segera membantu pendanaan perbaikan rumah yang rusak akibat bencana.
“Kementerian/lembaga terkait membantu perbaikan dan pembangunan infrastruktur dan sarana umun, penanganan pengungsi harus dilakukan dengan kebutuhan dasar pengungsi harus dicukupi, BNPB akan membantu percepatan pemulihan daerah konservasi, dengan penanaman pohon atau bibit tanaman,” jelas Sutopo.
Di samping itu, lanjut Sutopo, Perlu law enforcement dan penertiban serta langkah-langkah penataan jenis tanaman, seperti jagung, sayur-sayuran diganti dengan tanaman kopi, jambu mete, kakao, sehingga dapat menjaga lingkungan dari banjir dan longsor. BNPB dan BPBD membantu peralatan pembersihan sumur masyarakat yang tercemar dengan mesin pompa.
“Kerugian dan kerusakan akibat bencana segera dihitung, dan ke depan perlu penataan dan penertiban kawasan konservasi, mengubah pola pemanfaatan ruang DAS dengan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis dan ekologis. Untuk itu, perlu koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, sehingga jelas kebijakan yang diterapkan,” sebut Sutopo.