Masyarakat Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Karimun
KARIMUN, KEPRI — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau mengimbau masyarakat untuk mewaspadai perubahan cuaca mendadak yang bisa memicu munculnya gelombang tinggi.
“Waspadai juga hujan lebat, puting beliung disertai petir karena hal itu bisa terjadi tiba-tiba,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tanjung Balai Karimun Raden Eko Sarjono di Tanjung Balai Karimun, Kamis (3/1/2019).
Raden Eko Sarjono mengatakan cuaca buruk bisa melanda perairan Tanjung Balai Karimun secara mendadak akibat fenomena cuaca semisal pembentukan awan cumulonimbus (CB).
Menurut dia, jika awan CB terbentuk di darat, maka bisa memicu timbulnya angin puting beliung, hujan lebat, angin kencang disertai petir.
“Apabila terbentuk di laut maka bisa menyebabkan ‘waterspout’ (puting beliung), angin kencang dan gelombang tinggi secara tiba-tiba,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati serta memperhatikan dan melengkapi diri dengan perlengkapan keselamatan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
“Pantau terus informasi resmi dari BMKG, dan otoritas pelabuhan setempat. Jangan mudah terpancing isu-isu atau berita hoaks yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Mengenai ketinggian gelombang di perairan Tanjung Balai Karimun hari ini hingga Jumat (4/1), Eko mengatakan berkisar 0,1 sampai 1,3 meter dengan tiupan angin dari Barat Lait dengan kecepatan sekitar 30 cm/detik.
“Di Kepri, perlu diwaspadai gelombang tinggi di perairan Natuna dan Anambas dengan ketinggian 0,5 sampai 5 meter dengan kecepatan angin 55 sampai 75 cm/detik.
Sementara itu, pantauan di perairan Tanjung Balai Karimun, tiupan angin relatif lebih kencang dibanding biasanya namun belum mengganggu aktivitas pelayaran.