“Hanya antrean saja, BBM-nya tetap ada. Budaya antre itu yang masih menjadi persoalan, kadang masyarakat mengeluh karena lama, mitra kita menyalurkan sesuai dengan ketersediaan kuota dan sarana prasarana dimiliki,” imbuhnya.
Jatah kuota BBM Solar subsidi masih seperti biasa yakni sebanyak 152 kilo liter (Kl) per bulan, jumlah tersebut diperkirakan mencukupi untuk kebutuhan nelayan daerah setempat, sementara untuk kebutuhan petani, masih belum ada kepastian data.
Kata Dimas, yang mengetahui tentang kebutuhan petani maupun nelayan adalah instansi terkait, sementara pihaknya tetap mendistribusikan berapapun kebutuhan BBM Solar subsidi, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. (Ant)