KPRI Kencana Bkkbn Solok, Tetap Harapkan Ada Tabur Puja
Editor: Mahadeva
SOLOK – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kencana Bkkbn Kabupaten Solok, Sumatera Barat, tetap menginginkan program Tabur Puja dapat berjalan di daerahnya.
Meski kondisi Tabur Puja terpantau pelaksanaan cukup goyang, menghadapi karakter masyarakat yang hanya memanfaatkan dana, dan tidak mau berusaha menjalankan program dengan benar. Dibutuhkan, peran pemerintah untuk membantu membenarkan sudut pandang masyarakat tersebut.
Ketua KPRI Kencana Bkkbn Kabupaten Solok, Mikrat Joni, mengatakan, Tabur Puja adalah sebuah hal yang dapat membantu masyarakat kurang mampu di daerah Solok. Sistem pinjaman dana bernilai kecil, yakni Rp1 juta hingga Rp2 juta, serta syarat pinjaman yang hanya KTP dan Kartu Keluarga (KK), program tersebut sebenarnya menunjukkan bahwa Tabur Puja memiliki itikad baik membantu masyarakat.
“Sayangnya keberadaan Tabur Puja ini tidak dipandang sebuah hal yang dapat membantu masyarakat di sini. Dulu waktu Tabur Puja baru-baru masuk di Solok, memang geliat usaha masyarakat tumbuh dengan baik. Tapi setelah lama kelamaan, ternyata semakin tidak beres saja,” tandas Mikrat Joni, Sabtu (26/1/2019).
Hingga beberapa tahun terakhir ini, kondisi Tabur Puja di Solok, bisa dikatakan tidak ada pergerakan yang berarti. Hal itu disebabkan, ekonomi masyarakat yang terlihat kurang bergeliat. Tidak diketahui penyebab menurunnya ekonomi masyarakat, apakah dikarenakan daya beli yang turun, atau karena inovasi dari pedagang yang tidak ada.
“Kondisi yang demikian telah saya dengar langsung dari Manajer Tabur Puja Solok. Jadi kondisi benar-benar kurang bagus. Cara yang bisa kita lakukan supaya kondis ekonomi lemah ini bisa membaik, berharap kepada pemerintah setempat, turut mendorong pelatihan dan pembinaan UMKM,” sebutnya.