Kemenkes: Waspada DBD Saat Musim Penghujan dan Peralihan
JAKARTA — Kementerian Kesehatan mengimbau warga mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, seiring banyaknya muncul genangan air di saat musim penghujan atau peralihan.
Berdasarkan data kasus kejadian DBD yang dikutip dari laman resmi Kemenkes di Jakarta, Minggu, ada 22 provinsi yang terjadi kasus DBD dan dua di antaranya terjadi kejadian luar biasa (KLB).
Beberapa wilayah yang menyatakan sudah masuk kategori kejadian luar biasa (KLB), yakni Kabupaten Kapuas dan Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara, serta Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan KLB ini sudah ditanggulangi oleh tim gerak cepat Kemenkes bersama dinas kesehatan propinsi setempat.
“Kemenkes juga sudah melakukan penyelidikan sumber penularan DBD dan sudah dilakukan langkah stop penularan DBD agar KLB tidak meluas,” kata Nadia.
Selain itu, ada pula upaya pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat dengan 3M+. “Upayanya kita pencegahan. Dari dulu sudah ada gerakan 3M+, yakni menutup semua tampungan air atau sumber air, menguras bak mandi, dan mendaur ulang barang bekas,” kata Nadia.
Barang bekas seperti ban bekas, lanjut Nadia, bisa menjadi tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk penyebab demam berdarah apabila terdapat genangan air. Padahal menurutnya barang bekas itu bisa didaur ulang menjadi barang bernilai untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
“Plusnya kita menggunakan ikan pemakan jentik. Jadi apabila di dalam rumah ada tanaman berisikan air, nah air itu juga bisa menjadi tempat berkembangbiak jentik nyamuk penyebab demam berdarah. Sebaiknya di sana ada ikan pemakan jentik nyamuk,” jelas dia.