Jumlah Pemilih Milenial 50 Persen dari Total Pemilih

Ilustrasi -Dok CDN

PADANG – Pengamat Komunikasi Universitas Andalas, Sumatra Barat, Najmuddin M Rasul, mengatakan, media sosial masih menjadi sumber utama generasi milenial dalam memperoleh informasi.

Karenanya, media sosial potensial untuk meningkatkan partisipasi generasi milenial dalam pemilu, KPU harus menyentuh ranah tersebut.

“KPU harus dapat meyakinkan generasi milenial, agar berpartisipasi dalam Pemilu 2019, mereka harus bekerja keras dalam hal tersebut,” kata dia, selepas bedah buku karyanya yang berjudul Tren Perubahan Partisipasi Politik Generasi Milenial di Era Transisi ke Demokrasi, di Padang, Sabtu (5/1/2019).

Menurut dia, saat ini jumlah pemilih milenial mencapai 50 persen dari jumlah pemilih yang ada di Indonesia, sehingga KPU harus mampu meyakinkan mereka.

Namun, yang terjadi saat ini generasi milenial memiliki masalah dengan sistem politik yang ada. Mulai dari tidak percaya kepada partai politik, aktor politik, bahkan sistem politik yang ada.

Generasi milenial juga tidak mudah ikut dalam politik praktis, sehingga ini butuh sinergi seluruh pihak, untuk meyakinkan generasi milenial ikut berpartisipasi dalam pemilu.

“Jika mereka acuh, maka persentase partisipasi tidak akan bertambah dan akan membuat indeks demokrasi menurun,” ujar dia.

Salah satu cara yang paling efektif adalah bagaimana KPU memberikan sosialisasi dan meyakinkan mereka melalui media sosial.

Selain itu, generasi muda juga diajak untuk menyaring informasi yang mereka terima di internet, salah satu caranya melakukan kolaborasikan media sosial dan media massa sebagai sumber informasi mereka.

Dirinya juga mengingatkan, media arus utama agar segera menyikapi perubahan pola pikir generasi milenial, agar tidak ditinggalkan oleh pembaca kalangan generasi muda.

Lihat juga...