Berkat Pengajian, Kehidupan Kelam Warga Sri Rahayu Terkikis
Editor: Satmoko Budi Santoso

Bayu memberikan sembako untuk ratusan warga yang hadir dari dana pribadi. Awalnya pengajian dilakukan seminggu sekali dan frekuensinya terus ditingkatkan tiap bulan.
Sedikit demi sedikit jatah sembako yang diberikan dikurangi. Bahkan terkadang warga yang datang ke pengajian hanya diberikan makanan kecil saja. Meskipun jatah berkurang, namun ternyata tetap masih banyak yang datang untuk mengaji.
Manfaat dari pengajian rutin ini mulai terasa pada kehidupan warga di kampung Sri Rahayu. Terutama pada pola pikir orang tua dalam memperlakukan anak-anak mereka.
ʺPara orang tua yang rutin ikut pengajian, pada akhirnya menyadari bahwa kehidupan dan pekerjaan mereka kurang tepat. Lalu mulai tumbuh keinginan supaya anak-anak mereka tidak mengikuti jejak orang tuanya. Jadi yang dulu anak-anak disuruh mengamen dan mengemis, secara perlahan, para orang tua membiasakan anak-anaknya untuk bersekolah,ʺ kata Bayu.